Setiap budaya ini memiliki karakteristik unik dalam hal bahasa

Keberagaman dialek dan bahasa di Jawa Timur ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah panjang interaksi antar kelompok etnis di wilayah ini.
Estimated read time: 2 min
Tunggu Sampai.. 0 Detik...
Scroll Ke Bawah Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated


Peta persebaran dialek atau bahasa di Jawa Timur sangat kaya dan beragam, mencerminkan dinamika budaya yang hidup di provinsi ini. Secara umum, ada enam budaya utama yang dapat kita identifikasi: Arekan, Mataraman, Pendalungan, Madura, Osing (Blambangan), dan Tengger. Setiap budaya ini memiliki karakteristik unik dalam hal bahasa, adat istiadat, dan kesenian, yang menciptakan mosaik budaya yang menarik.

Dialek Arekan, yang berasal dari kata "arek" yang berarti bocah atau anak, dituturkan di wilayah Lamongan, Jombang, Mojokerto, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Malang Raya. Dialek ini dikenal dengan intonasi yang tinggi, tegas, dan terdengar kasar namun egaliter. Perbedaan intonasi dan kosakata khas menjadi ciri pembeda antara satu daerah dengan daerah lain. Dialek ini juga sering disebut sebagai dialek Jawa Timuran, yang menjadi ciri khas provinsi Jawa Timur.

Dialek Mataraman terbagi menjadi tiga kelompok utama: Mataraman Kulon, Mataraman Pesisir (Aneman), dan Mataraman Wetan. Mataraman Kulon meliputi Ngawi, Madiun, Ponorogo, dan Pacitan, yang memiliki kemiripan dengan Mataraman Solo di Jawa Tengah. Mataraman Pesisir mencakup Bojonegoro dan Tuban, dengan kemiripan dialek Pantura Timur di Jawa Tengah. Sedangkan Mataraman Wetan mencakup wilayah dari Nganjuk hingga Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar, serta beberapa kecamatan di selatan Banyuwangi.

Madura adalah bahasa utama yang dituturkan di Pulau Madura dan kepulauan sekitarnya, serta beberapa bagian dari Surabaya, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Dialek Madura mencakup varian Bawean dan Kangean, dengan dialek Pamekasan-Sumenep dianggap sebagai standar. Pendalungan, yang merupakan percampuran budaya Jawa dan Madura, mencakup daerah Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Jember.

Dialek Osing atau Banyuwangen tersebar di bagian tengah dan timur Banyuwangi serta sebagian selatan Banyuwangi, termasuk beberapa desa di Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Osing masih mempertahankan sejumlah arkaisme bahasa Jawa yang telah ditinggalkan oleh dialek lain. Sementara itu, dialek Tengger dituturkan di kawasan Pegunungan Tengger, mencakup bagian barat daya Probolinggo, tenggara Pasuruan, timur Malang, dan barat laut Lumajang, dengan karakteristik arkaisme dalam kosakata dan lafal A.

Bahasa Bajo/Bajau dituturkan oleh masyarakat Pulau Sapeken dan pulau-pulau sekitarnya di gugusan Kepulauan Kangean. Meski secara administrasi masuk Kabupaten Sumenep, secara geografi Kepulauan ini lebih dekat ke Pulau Bali. Keberagaman dialek dan bahasa di Jawa Timur ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah panjang interaksi antar kelompok etnis di wilayah ini.

Penerimaan Peserta Didik Baru

IG/FB/Tiktok/Youtube @smptdaruldakwah

Program murid Inden 2025-2026

Kanal Media Sosial
Ikuti Kegiatan di Kanal Youtube SMPTDD kami
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.