Sepanjang waktu kita
melihat atau mengamati para anak didik yang masuk sekolah, ada satu ciri khas
yang selalu sama. Benar, baju seragam menjadi identitas bagi setiap murid di
Indonesia. Disebut Indonesia karena tidak semua negara mewajibkan murid sekolah
untuk memakai seragam. Kok bisa?
Ada
Sejarahnya
Ternyata kewajiban
ini bila ditarik menggunakan benang sejarah, semua bermula ketika zaman
penjajahan Jepang. Pada zaman tersebut, peraturan menggunakan seragam mulai
diterapkan karena budaya disiplin Jepang yang sangat tinggi dalam bidang
pendidikan. Ketika Indonesia berhasil mendapatkan kemerdekaannya, budaya
menggunakan seragam di sekolah masih tetap dijaga. Hanya saja pada waktu
tersebut seragam sekolah belum memiliki corak warna tertentu, karena
masing-masing sekolah telah memiliki kebijakan seragamnya sendiri.
Barulah ketika masa
Presiden Soeharto, tepatnya pada 17 Maret 1982, peraturan penggunaan seragam
sekolah sekolah bagi para siswa dihadirkan. Surat keputusan yang dikeluarkan
oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada waktu itu tidak hanya menyamakan
saja namun sekaligus memberikan warna pada seragam sekolah.
Pada titik ini,
perkembangan jenis seragam sekolah mulai terlihat dan menjadi identitas yang
melekat kuat bagi para pelajar. Selain seragam reguler, terdapat seragam yang
khusus dimiliki oleh setiap sekolah, termasuk dengan swasta itu sendiri. Selain
alasan tersebut, ada 5 alasan penting lainnya siswa mengenakan seragam sekolah.
Mari simak penjelasannya berikut!
1.
Pembeda Jenjang Sekolah
Alasan pertama yang
paling mendasar ditetapkannya seragam sekolah adalah untuk membedakan jenjang
sekolah. Misalnya, SD/MI mengenakan seragam merah dan putih, SMP/MTS mengenakan
seragam putih dan biru dan SMA/SMK mengenakan seragam putih dan abu-abu. Jadi
para guru bisa mudah mengenali murid yang mereka temui ketika beraktivitas di
dalam sekolah, bisa pula ketika berada di luar sekolah.
2.
Menurunkan Kesenjangan Sosial
Alasan yang kedua ini
penting bagi para siswa dengan keberagaman latar belakangan keluarga mereka.
Seragam sekolah mampu menurunkan kecenderungan ajang pamer antara siswa dari
keluarga mampu dan siswa dari keluarga tidak mampu. Dari perspektif lain,
dengan seragam yang sama bisa menaikan kepercayaan diri siswa karena memilki
kesempatan yang sama untuk bisa berprestasi di sekolah.
3.
Melatih Profesionalisme
Alasan yang ketiga
ini mungkin tidak langsung dirasakan oleh para siswa, tetapi ini bisa menjadi
pembelajaran sejak dini bagaimana menjadi pribadi yang mampu tampil baik dari
segi tampilan. Nyatanya memang di dunia kerja profesional, segi penampilan
menjadi hal yang perlu diperhatikan. Di samping mengenakan seragam yang telah
ditentukan, kerapihan juga perlu diperhatikan. Misalnya memasukkan baju ke
dalam celana, menyisir rambut dengan rapi, menggunakan kaos kaki dan sepatu sesuai
peraturan sekolah dan lain-lain.
4.
Identitas Sekolah
Alasan yang keempat
ini bisa memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk membentuk identitas
sekolah masing-masing. Pihak sekolah bisa bebas menentukan seragam khusus,
misalnya menyesuaikan dengan visi dan misi sekolah.
Khususnya ketika
sedang mengikuti kompetisi lomba, seragam sekolah bisa menjadi “kostum” formal
yang membedakan antar peserta sekolah. Sebagai juri perlombaan akan lebih mudah
mengindetifikasi peserta perlombaan dengan melihat seragam sekolah yang
digunakan oleh peserta siswa. Adapun dari sekolah negeri atau swasta memiliki
jenis seragam berbeda dengan warna dominan sesuai sekolahnya masing-masing.
5.
Menjaga Rasa Persatuan
Alasan yang terakhir
adalah seragam sekolah mampu menjaga rasa persatuan. Rasa persatuan mungkin
sudah bisa dirasakan ketika telah menjadi murid sekolah pada jenjang pendidikan
tertentu, namun seragam sekolah lah menjadi identitas yang bisa terlihat.
Jadi walaupun
terpisah dengan sekolah-sekolah lain, namun para siswa tersebut memiliki rasa
kebanggaan yang sama sebagai bagian dari jenjang pendidikan tersebut.
Penerimaan Peserta Didik Baru

Program murid Inden 2025-2026