Proses pembuatan sabun mandi dimulai dengan pengenalan bahan-bahan dasar yang diperlukan. Bahan utama dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak (seperti minyak kelapa atau minyak zaitun) dan alkali (biasanya sodium hidroksida atau NaOH).
Siswa diajak untuk memahami pentingnya proporsi bahan yang tepat agar reaksi saponifikasi—reaksi kimia antara lemak dan alkali—dapat berlangsung dengan sempurna. Bu Tutut juga menjelaskan bagaimana menyiapkan larutan alkali dengan hati-hati karena sifatnya yang korosif.
Langkah berikutnya adalah mencampur larutan alkali dengan minyak yang telah dipanaskan pada suhu tertentu. Proses pengadukan dilakukan hingga campuran mencapai tahap 'trace'—tahap di mana campuran mulai mengental. Setelah itu, campuran sabun dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras selama beberapa hari.
Siswa juga diajarkan untuk menambahkan pewarna dan aroma alami pada campuran sabun agar lebih menarik. Setelah sabun mengeras, tahap terakhir adalah memotong sabun menjadi bentuk yang diinginkan dan membiarkannya matang selama beberapa minggu agar pH-nya stabil dan aman untuk digunakan.
Dengan kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang teori kimia tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bu Tutut Sintanuria, S.Pd., dengan penuh kesabaran dan keahlian, berhasil membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Keterlibatan dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menginspirasi mereka untuk terus belajar dan berinovasi.
Penerimaan Peserta Didik Baru

Program murid Inden 2025-2026