Wisata religi di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di mata para santri baik sekitar mojokerto maupun kabputen lainnya.
Banyak tempat makam tokoh yang dalam perkembangannya juga dijadikan sebagai destinasi wisata karena nilai sejarah dan keunikannya. Mengunjungi destinasi religi bisa menjadi pilihan yang tepat karena para Siswa-siswi SMPT Darul Dakwah tak hanya bisa berlibur namun juga meningkatkan nilai-nilai spiritualitas .
Berwisata dengan mengunjungi destinasi religi akan memberikan pengalaman berbeda karena semua siswa bisa memahami sejarah panjang para tokoh agama sebelum kita semua. Dengan begitu, semua Siswa-siswi SMPT Darul Dakwah bisa menghormati dan mengetahui tokoh-tokoh islam dalam perjuangannya. Berikut beberapa rekomendasi destinasi religi yang banyak dikunjungi:
Mbah Kyai Ismail Ibrahim, Kyai Ahli Riyadoh dari Kedungmaling
KH. Ismail Ibrahim disemayamkan di dalam Komplek Pondok Pesantren Darul Hikmah.banyak yang menziarahi makamnya terutama para alumni dari pondok tersebut. Setiap tahun, santri dan masyarakat cancut tali wondo meng-hauli Mbah KH. Ismail Ibrahim yang juga pendiri Pondok Pesantren.
Makam Troloyo merupakan komplek pemakaman Islam jaman Kerajaan Majapahit. Komplek Makam Troloyo yang terletak di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto sudah ada sejak abad ke 14. Makam Troloyo di Mojokerto terkenal karena adanya makam Syekh Jumadil Kubro, kakek dari Walisongo.
Makam Mbah Sayyid Sulaiman sering kali dikunjungi para peziarah dengan berbagai kepentingan, salah satunya ingin segera mendapatkan jodoh (entah bener atau ndak, penulis juga belum membuktikan). Puncak kunjungan terjadi pada malam Jumat Legi.
Makam Mbah Sayyid Sulaiman di Dusun Rejo Slamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang semakin ramai dipadati pengunjung. Mereka tidak hanya dari wilayah sekitar seperti Kediri, Blitar, Madiun, Trenggalek, Pasuruan hingga Banyuwangi, juga dari luar Jawa Timur seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan Sulawesi dan daerah-daerah lain.
Wisata religi makam mantan presiden KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjadi salah satu andalan wisata di kabupaten Jombang, bahkan di Jawa Timur. Makam Gus Dur berada di desa Cukir, kecamatan Diwek, kabupaten Jombang, Jawa Timur Presiden keempat Indonesia itu lahir di Jombang pada 7 September 1940. Ia wafat di tanggal 30 Desember 2009. Di tanah kelahirannya itulah jasad Gus Dur dikebumikan.
Dimakam ini ada balai berlantai dua yang berada di depan makam. Area makam Gus Dur diberi pendingin ruangan sehingga orang-orang bisa khusyuk dan nyaman saat berziarah. Makam Gus Dur tidak buka 24 jam, namun sudah ada jadwal kunjungan yaitu siang mulai pukul 07.00 - 16.00 WIB dan malam mulai pukul 20.00 - 03.00 WIB.
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser. The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.