Dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang dikenal sebagai KKM. Tentunya, Anda yang mengajar dengan Kurikulum 2013 tak asing lagi bahkan sudah terbiasa menggunakan KKM sudah menjadi tolak ukur dalam proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Tetapi, dalam Kurikulum Merdeka yang terbaru ini, tidak diperkenankan menggunakan KKM sebagai tolak ukur pencapaian hasil belajar. Hal ini tentunya, membuat sebagian Anda merasa agak kebingungan dalam merancang kriteria dan tolak ukur pencapaian hasil belajar bagi siswa Anda di sekolah.
Jika dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM, lalu apa pengganti KKM dalam Kurikulum Merdeka, ya?
Mengapa KKM tidak lagi digunakan karena perlu diingat, dalam kurikulum Merdeka, Anda harus ditekankan menggunakan penilaian formatif. Penilaian formatif dalam
Agar penilain formatif ini efektif dan dapat menjadi kriteria pencapaian hasil belajar bagi siswa Anda yang tepat. Sehingga, Anda bisa dengan mudah mengetahui capaian belajar siswa Anda, mana siswa yang memerlukan pengayaan ataupun yang memerlukan remidial.
Berikut ini terdapat 5 cara dalam menentukan ketuntusan belajar dalam penilaian formatif di Kurikulum Merdeka belajar. Simak baik-baiknya!
- Menggunakan Deskripsi Kriteria Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar
Anda bisa menyusun kriteria yang terdiri dari beberapa komponen atau pertimbangan kemudian ketrcapaian tujuan dengan melihat apakah komponen tersebut sudah memadai atau belum memadai. Contoh dalam Tujuan Pembelajaran (TP-1) menyebutkan “Peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”.
Kemudian Anda membuat tabel yang kolom terdiri dari kriteria atau komponen, tidak memadai dan memadai.
Kolom pada kriteria atau komponen berisi kriteria yang menggambarkan atau menjelaskan mengenai capaian materi yang dikuasai seperti “laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut, laporan menunjukan hasil pengamatan yang jelas, lapora menceritakan pengalama secara jelas”.
Pada kolom tidak memadai dan memadai, berisi ceklist yang Anda isi berdasarkan pengamatan, atau evaluasi hasil pekerjaan siswa.
Selanjutnya, Anda menetapkan standar atau kesimpulan, misalnya siswa bisa dianggap tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) jika telah memenuhi minimal 3 dari 4 kriteria memadai. Dan kategori tidak tuntas, jika ada 2 kriteria tidak memadai maka perlu dilakukan intervensi atau remidial. - Menggunakan Rubrik Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar
Anda dapat menyusun rubrik performa yang dapat memperlihatkan bukti kinerja. Anda dapat menggunakan sebutan kualifikasi misalnya mulai berkembang, layak, cakap dan mahir untuk membuat kategori atau kriteria yang menggambarkan hasil pekerjaan yang ditunjukan oleh siswa Anda. Dan tidak lupa, untuk memberikan standar atau kesimpulan misalnya peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajara jika kedua kriteria atau bukti kinerja diatas mencapai tahap cakap atau mahir. - Menggunakan Interval Nilai Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar
Interval nilai dapat digunakan rubrik maupun nilai dari tes kemampuan siswa Anda. Jika Anda ingin menggunakan interval nilai ini, Anda harus menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tidak lanjut yang akan dilakukan untuk siswa Anda.
Untuk membuatnya, Anda harus membuat tabel dengan kolom yang terdiri dari interval nilai, kriteria dan intervensi.
Kolom interval nilai berisi beberapa kategori pengelompokan angka,
mislanya : - 0-40%,
- 41-65%,
- 66-85% dan
- 86-100%.Kolom kriteria menjelaskan ketuntasan capaian pembelajaran siswa sesuai kategori nilai interval yang telah Anda buat, semisalnya interval nilai dari 0-40% memiliki kriteria “belum mencapai”. Selanjutnya, kolom intervensi menjelaskan tindak lanjut apa yang akan Anda berikan bagi siswa berdasarkan kategori interval nilai dan kriteria yang telah Anda tentukan, misalnya interval nilai dari 0-40% memiliki kriteria “belum mencapai” maka intervensinya adalah “Remedial di semua bagian”. - Interval Nilai diolah dari Rubrik Seperti sebelumnya, interval nilai yang diolah dari rubrik, Anda bisa menetapkan kriteria kentutasan. Anda bisa memulai membuat tabel dengan kolom kriteria ketuntasan dan kolom untuk ceklist dengan kategori “belum muncul, muncul sebagian dan terlihat pada keseluruhan teks. Pada kolom tabel Anda bisa menentukan kriteria.Seperti tiga kriteria dalam tugas menulis laporan dalam Bahasa Indonesia Menunjukan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut. Menunjukan hasil pengamatan yang jelas. Menceritakan pengalaman secara jelas.Setelah itu, Anda tentu apakah pekerjaan siswa Anda sudah sesuai kriteria, dengan menceklist kolom kategori “belum muncul, muncul sebagian dan terlihat pada keseluruhan teks”. Tiap kategori memiliki skor yang berbeda. Terakhir, Anda bisa menentukan hasil nilai dan menentukan apa siswa Anda telah mencapai tugas belajarnya.
- Pencapaian ditinjau dari Taksonomi Bloom (Revisi Anderson).
Berikutnya Anda bisa menentukan kriteria ketentusan dengan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran misalnya kemampuan menganalisis (C4).
Maka Anda bisa membuat tes berjenjang dari C1 hingga C4. Siswa yang telah dapat mengerjakan tes sampai soal yang berasal dari C4 maka dianggap telah mencapai tujuan pembelajaran.
Demikian cara untuk menentukan kriteria kentuntasan Capaian pembelajaran atau pengganti KKM dalam Kurikulum Merdeka.
Penerimaan Peserta Didik Baru

Program murid Inden 2025-2026