Dalam pembelajaran ecoprint ini siswa dapat memanfaatan lingkungan dengan mencari daun- dedaunan yang ada di sekitar sekolah maupun disekitar tempat tinggal. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar akan memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang kekayaan dan keragaman alam serta sosial. Mereka bisa langsung bereksplorasi, berinteraksi, bahkan berkreasi dengan memanfaatkan sumber belajar di sekitarnya.
Penggunaan bahan-bahan alami pada proses pembuatan ecoprint ini membuat motif yang dihasilkan di setiap kainnya memiliki warna dan corak yang berbeda meskipun menggunakan jenis daun dari tumbuhan yang sama hal ini dikarenakan beberapa faktor, bentuk daun yang relatif tidak sama dan salah satunya juga teknik ecoprint yang digunakan. Jika di lihat dari cara pembuatan motifnya, teknik ecoprint dibedakan menjadi 3 yaitu:
- Teknik Pounding (Dipukul)
Pounding Printing merupakan teknik pembuatan motif pada kain dengan cara di pukul. Proses pengerjaan kain dengan teknik pounding ini sangat sederhana sehingga banyak yang menggunakan cara ini untuk membuat ecoprint.
- Teknik Steaming (Dikukus)
Sesuai dengan namanya untuk menghasilkan jejak pewarnaan daun ini dilakukan dengan cara mengukus lembaran kain yang sudah di tempeli berbagai daun.
- Teknik fermentasi daun
Selain kedua teknik diatas, ecoprint dapat dilakukan dengan menggunakan teknik fermentasi yaitu bagian tumbuhan lain atau daun yang mengandung pigmen pewarna alami direndam di air cuka agar warna yang dhasilkan dikain itu bisa terlihat jelas.
teknik ecoprint ini dapat menjadikan siswa memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga dapat menjadikan produk ecoprint sebagai pilihan untuk menambah trend busana di masyarakat.
Penerimaan Peserta Didik Baru
IG/FB/Tiktok/Youtube @smptdaruldakwahProgram murid Inden 2025-2026
