Belajar
di rumah merupakan salah satu cara anak untuk menambah ilmu pengetahuan agar
prestasi di sekolah tetap cemerlang. Sebagai orangtua, Anda tentu dapat
mendampingi anak belajar, seperti membantunya mengerjakan tugas atau menjawab
pertanyaan yang sulit. Beberapa tips berikut mungkin bisa Anda ikuti agar
proses belajar di rumah tetap menyenangkan.
Tips mendampingi anak belajar
di rumah
Walaupun mungkin Anda terbiasa
membiarkan anak belajar sendiri di rumah, bukan berarti mendampingi mereka akan
menurunkan minat belajar anak.
Menurut U.S
Department of Education, ketika orangtua terlibat dengan
tugas sekolah anak, ada peningkatan komunikasi dalam hal sekolah dan keluarga.
Dengan menemani anak belajar di rumah, orangtua dapat memahami apa yang
dipelajari oleh anak di sekolah dan kesulitan yang mereka hadapi selama ini.
Supaya Anda dan anak bisa
memperoleh manfaat tersebut, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu
Anda dan anak.
1. Mengatur lingkungan yang
nyaman
Salah satu cara yang bijak
ketika mendampingi anak belajar di rumah adalah menciptakan suasana belajar yang nyaman.
Misalnya, Anda bisa menemani
anak belajar di ruangan yang minim gangguan, seperti televisi atau ponsel
mereka. Anak mungkin bisa belajar di ruang kerja atau kamar mereka. Hal ini
bertujuan agar anak bisa berkonsentrasi ketika belajar.
Mungkin, ada kalanya anak Anda
merasa lebih bisa produktif saat mengerjakan tugasnya sendirian. Kalau begini,
jangan terlalu mendiktenya. Cukup hadir di dekat mereka dan jawablah
pertanyaannya ketika ia mengalami kesulitan.
Anda juga bisa menanyakan
kepada anak Anda tempat yang ia anggap nyaman untuk belajar. Dengan begitu,
Anda dan anak sama-sama tahu lingkungan yang seperti apa yang bisa
membangkitkan suasana belajar.
Pastikan pula bahwa kebutuhan
belajar, seperti alat tulis, sudah lengkap. Dengan begitu, proses belajar tak
terganggu karena penunjangnya belum lengkap.
2. Membantu anak membuat
rencana
Selain menciptakan suasana yang
nyaman, mendampingi anak belajar juga bisa dilakukan dengan membantu mereka
membuat rencana belajar.
Rencana yang dimaksud adalah
membantu mereka untuk menentukan jadwal belajar.
Umumnya, lebih baik membiarkan
anak menyelesaikan tugas sebelum waktu makan malam. Pasalnya, semakin larut
mereka mengerjakan tugas, semakin sulit anak untuk berkonsentrasi.
Selain itu, menggunakan akhir
pekan pada pagi atau sore hari untuk mengerjakan tugas kelompok pun bisa
diatur.
Bahkan, untuk tugas yang sulit,
Anda bisa membantu anak untuk memecah tugas tersebut menjadi beberapa kali
pengerjaan. Misalnya, mengerjakan bagian pertama, meluangkan waktu untuk
istirahat selama 15 menit, lalu kembali menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Menjadi penyemangat
Penyemangat merupakan salah
satu peran yang penting ketika mendampingi anak belajar di rumah.
Anda bisa mulai menanyakan
kabar mereka hari itu, apa yang terjadi di sekolah, dan bagaimana proses
belajar mereka berlangsung.
Selain itu, ketika anak sedang mencoba menyelesaikan tugasnya, Anda pun bisa menjadi contoh
yang baik dengan mengerjakan pekerjaan Anda.
Misalnya, ketika anak sedang
mengerjakan tugas sekolah yang berkaitan dengan membaca, mungkin Anda bisa ikut
membaca buku lain di dekat mereka. Dengan begitu, anak mengerti bahwa kemampuan
yang saat ini mereka pelajari akan berguna saat dewasa.
Selain itu, ketika anak
bertanya kepada Anda, usahakan untuk tidak memberikan jawabannya secara
langsung. Anda bisa memberikan cara bagaimana menyelesaikan pertanyaannya.
Bahkan, Anda bisa memberikan
hadiah kepada anak Anda ketika mereka berhasil menyelesaikan tugasnya. Misalnya
dengan membeli makanan yang anak sukai atau berjalan-jalan.
Hal ini bertujuan agar anak
merasa bahwa usaha yang dilakukannya selama ini membuahkan hasil yang cukup
baik dan merasa dihargai.
4. Membuat ‘kontrak’ tentang
tugas sekolah
Seperti yang dilansir dari
laman Child
Mind Institute, kontrak yang dimaksud adalah peraturan
selama mengerjakan tugas sekolah di rumah.
Biasanya, metode ini cukup
efektif bagi salah satu orangtua yang berada di rumah dan bisa mendampingi anak
mereka belajar.
Peraturan tersebut bisa berisi
apa yang disetujui oleh anak Anda dan apa peran serta tanggung jawab Anda
selama mereka belajar.
Misalnya, jika mereka tak
menyelesaikan tugasnya hingga tuntas, poin mereka akan dikurangi. Sebaliknya,
jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik, poin anak akan ditambah.
Poin yang mereka peroleh
tersebut bisa ditukarkan dengan hadiah. Semakin besar poin yang mereka
dapatkan, semakin berharga pula hadiah yang mereka ambil.
Namun, jika anak melanggar
poin-poin tertentu dalam peraturan, seperti main ponsel saat mengerjakan tugas,
tentu akan ada ‘hukuman’ di balik pelanggaran
tersebut.
Dengan begitu, anak belajar
cara menaati peraturan yang ada dan apa yang terjadi ketika mereka
melanggarnya.
Akan tetapi, jika sistem ini
sudah berjalan cukup lama dan Anda melihat anak lebih sering menerima hukuman
daripada poin tambahan, mungkin Anda perlu mengubah peraturan yang ada.
Mendampingi anak yang belajar
di rumah mungkin membutuhkan kesabaran dan ketelitian ketika memeriksa
pekerjaan mereka. Jika Anda mengalami kesulitan saat merencanakan peraturan
ini, meminta bantuan kepada psikolog anak atau konselor di sekolah mungkin bisa
membantu.
Penerimaan Peserta Didik Baru

Program murid Inden 2025-2026